Friday, October 10, 2014

Makalah Diet Lambung

SHARE
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr Wb
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidyah-Nya kepada kelompok kami untuk dapat menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “DIET PENYAKIT LAMBUNG “.
Kami dari tim penulis atau kelompok I mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing atas ilmu baru yang kami dapatkan dari makalah ini yang merupakan salah satu ilmu yang belum pernah kami dapatkan sebelumnya. Semoga saja dalam penyusunan makalah ini, dapat memberi manfaat bagi peserta diskusi, dan kami dari tim penulis memohon maaf, apabila terdapat kesalahan kata ataupun kalimat yang tidak pantas untuk ditampilkan dalam sebuah diskusi, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Wassalamu Alaikum Wr Wb
Pasuruan, 24 April 2014
                       
Kelompok I

DAFTAR ISI


Kata Pengantar………………………………….………………….........................……………i
Daftar Isi………………...………………………………….……….…………............................ii
BAB I : PENDAHULUAN
A) Latar Belakang………...……………………………….…….…....……………..................1
B) Rumusan Masalah……..…………………………….……….…….....................…………1
C) Tujuan Penulisan..…….……………………………………..………………......................2
BAB II : PEMBAHASAN
A) Pengertian Lambung….…………….…………………..…..………..……......................3
B) Diet Pada Pasien Penyakit Lambung………………………..……..…………............4
BAB III : PENUTUP
A) Kesimpulan………………………...………………………….………….............................9
B) Saran………………………………..……………………….……………...............................10
BAB I
PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang
Lambung merupakan sebuah kantung muskuler yang letaknya antara esophagus dan usus halus, sebelah kiri abdomen di bawah diafragma. Lambung merupakan saluran yang dapat mengembang karena adanya gerakan peristaltik, tekanan organ lain, dan postur tubuh.Neopasma ialah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus-menerus secara tak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh.(Patologi, dr. Achmad Tjarta,2002)
Penyebab dari karsinoma Gaster sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Namun para penyelidik berpendapat bahwa komposisi makanan merupakan faktor penting dalam kejadian karsinoma Gaster.
Jika penyakit belum menunjukkan tanda penyebaran, pilihan terbaik adalah pembedahan. Walaupun telah terdapat daerah sebar, pembedahab sudah dapat dilakukan sebagai tindakan paliatif.Sistem saluran  pencernaan adalah saluran yang berfungsi untuk mencerna makanan, mengabsorpsi  zat-zat gizi, dan mengekresi sisa-sisa pencernaan. Saluran cerna terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus.
Gangguan pencernaan dan absorpsi dapat terjadi pada proses menelan, mengosongkan lambung, absorpsi zat-zat gizi, dan proses buang air besar (defekasi). Gangguan ini antara lain terjadi karena infeksi atau peradangan, gangguan motilitas, perdarahan atau hematemesis – melena, kondisi saluran cerna pasca bedah, dan tumor atau kanker. Penyakit-penyakit saluran cerna yang terjadi antara lain stenosis esofagus, gastritis akut atau kronik, hematenesis –melena, ulkus peptikum, sindroma dumping, hemoroid, diare dan kostipasi.
Manifestasi yang terjadi pada pasien dapat berupa disfagia, dyspepsia, diare, konstipasi hematenesis, melena dan hematokesia. Menurut lokasinya, penyakit saluran cerna dibagi dalam 2 kelompok, yaitu penyakit saluran cerna atas dan penyakit saluran cerna bawah.

B.       Rumusan Masalah
Makalah ini akan membahas tentang :
A.                Pengertian Lambung
B.                Diet pada pasien penyakit Lambung

C.        Tujuan Penulisan
            Adapun tujuan pembuatan makalah ini diantaranya untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ilmu Gizi yang diberikan oleh dosen pembimbing, membagi pengetahuan kepada pembaca tentang diet pada pasien dengan penyakit lambung,

 BAB II
PEMBAHASAN

A.        Pengertian Lambung
Lambung merupakan sebuah kantung muskuler yang letaknya antara esophagus dan usus halus, sebelah kiri abdomen di bawah diafragma. Lambung merupakan saluran yang dapat mengembang karena adanya gerakan peristaltik, tekanan organ lain, dan postur tubuh. Struktur lambung :
1.      Fundus ventrikuli
Bagian ini menonjol ke atas, terletak di sebelah kiri osteum kardiakum dan biasanya berisi gas. Pada batas dengan esophagus terdapat katup sfingter kardiak
2.      Korpus Ventrikuli
Bagian ini merupakan bagian lambung yang berbentuk tabung dan mempunyai otot yang tebal membentuk sfincter pylorus. Antrum pylorus merupakan muara bagian distal dan berlanjut ke duodenum.
3.      Antrum pylorus
Merupakan bagian lambung yang berbentuk tabung dan mempunyai otot yang tebal membentuk sfincter pylorus. Antrum pylorus merupakan muara distal yang berlanjut ke duodenum.
4.      Kurvantura minor
Terletak di sebelah kanan lambung dan terbentang dari osteum kardiak sampai ke pylorus. Kurvantura minor dihubungkan ke hepar oleh omentum minor. Suatu lipatan ganda dari peritoneum.
5.      Oesteum kariakum
Merupakan tempat esophagus bagian abdomen masuk ke lambung. Pada bagian ini terdapat orifisium pylorus yang tidak mempunyai sfincter khusus, hanya berbentuk cincin yang membuka dan menutup osteum dengan kontraksi dan relaksasi. Osteum dapat tertutup oleh lipatan membran mukosa dan serta otot pada dasar esophagus.

Fungsi Lambung :
Lambung menampung makanan yang masuk melalui esophagus, menghancurkan makanan dengan gerakan peristaltik lambung dan getah lambung. Penghancuran makanan dilakukan dengan dua cara:
a.    Mekanis : menyimpan, mencampur dengan sekret lambung dan mengeluarkan kimus ke dalam usus. Pendorongan makanan terjadi secara gerakan peristaltik setiap 20 detik
b.   Kimiawi : bolus dalam lambung akan dicampur dengan asam lambung dan enzim-enzim tergantung jenis makanan enzim yang dihasilkan antara lain pepsin asam garam, renin dan lapisan lambung
1.    Pepsin, memecah putih telur menjadi asam amino (albumin dan pepton) agar dapat diabsorbsi di intestinum minor
2.   Asam garam (HCl) mengasamkan makanan sebagai antiseptik dan desinfektan yang masuk ke dalam makanan. Disamping itu mengubah pepsinogen menjadi pepsin dalam suasana asam
3.  Renin, sebagai ragi pembekuan susu dan membentuk kasein dan kaseinogen dari protein
4.   Lapisan lambung memecah lemak menjadi asam lemak untuk merangsang sekresi getah lambung
Bahan makanan
Berat (g)
Urt
Beras
Roti
Maizena
Daging
Telur ayam
Tempe
Sayuran
Buah
Margarine
Gula pasir
Susu
90
40
20
100
100
100
250
200
35
65
300
3,5 gls bubur
2 iris
4 sdm
2 ptg sdg
2 btr
4 ptg sdg
2,5 gls
2 ptg sdg papaya
3,5 sdm
6,5 sdm
1,5 gls

Bahan Makanan
Dianjurkan
Tidak dianjurkan
Sumber karbohidrat





Sumber protein hewani





Sumber protein nabati


Sayuran






Buah-buahan






Lemak



Minuman



Bumbu
Beras dibubur atau ditim; kentang dipure; macaroni direbus; roti dipanggang; biscuit; krekers; mi, bihun, tepung-tepungan dibuat pudding atau bubur.

Daging sapi empuk, hati, ikan, ayam digiling atau dicincang dan direbus, disemur, ditim, dipanggang; telur ayam direbus, didadar, ditim, diceplok air dan dicampur dalam makanan; susu.

Tahu, tempe disrebus ditim, ditumis; kacang hijau direbus, dan dihaluskan.

Sayuran yang tidak banyak serat dan tidak menimbulkan gas dimasak; bayam, bir, labu siam, labu kuning, wortel, tomat direbus dan ditumis.


Papaya, pisang, jeruk manis, sari buah; pir dan peach dalam kaleng.




Margarine dan mentega; minyak untuk menumis dan santan encer.

Sirup, teh.



Gula, garam, vetsin, kunci, kencur, jahe, kunyit, terasi, laos, saam sereh.
Beras ketan, beras tumbuk, roti whole wheat, jagung; ubi, singkong, tales; cake, dodol,dan berbagai kue yang terlalu manis dan beremak tinggi.

Daging, ikan ,ayam yang diawet, digoreng; daging babi; telur diceplok atau digoreng.




Tahu, tempe digoreng; kacang tanah, kacang merah, kacang polo.

Sayuran mentah, sayuran berserat tinggi dan menimbulkan gas seperti daun singkong, kacang panjang, kol, lobak, sawi, dan asparagus.

Buah yang tinggi serat atau dapat menimbulkan gas seperti jambu biji, nanas, apel, kedondong, durian, nangka; buah yang dikeringkan.

Lemak hewan, santan kental.


Minuman yang mengandung soda dan alcohol, kopi, ice cream.

Lombok, bawang, merica, cuka, dan sebagainya yang tajam.

Bahan makanan
Berat (g)
Urt
Beras
Maizena
Biscuit
Daging
Telur ayam
Tempe
Sayuran
Buah
Minyak
Gula pasir
Susu
200
15
20
100
50
100
250
200
25
40
200
4 gls tim
3 sdm
2 bh
2 ptg sdg
1 btr
4 ptg sdg
2,5 gls
2 ptg sdg papaya
2,5 sdm
4 sdm
1 gls

Bahan makanan
Dianjurkan
Tidak dianjurkan
Sumber karbohidrat





Sumber protein hewani




Sumber protein nabati


Sayuran







Buah-buahan






Lemak


Minuman



Bumbu
Beras ditim, nasi; kentang direbus, dipure; macaroni, mi, bihun direbus; roti, biscuit, krekers; tepung-tepungan dibuat pudding atau bubur

Daging sapi empuk, hati, ikan, ayam direbus, disemur, ditim, dipanggang; telur ayam direbus, didadar, ditim, diceplok air dan dicampur dalam makanan; susu.

Tahu, tempe disrebus, ditim, ditumis; kacang hijau direbus.

Sayuran yang tidak banyak serat dan tidak menimbulkan gas dimasak; bayam, buncis, kacang panjang, bit, labu siam, labu kuning, wortel, tomat direbus dan ditumis, disetup dan diberi santan.

Papaya, pisang, sawo jeruk manis, sari buah; buah dalam kaleng.




Margarine, minyak untuk, santan encer.

Sirup, the encer.



Gula, garam, vetsin,dalam jumlah terbatas; kunci, kencur, jahe, kunyit, terasi, laos, saam sereh.
Beras ketan, beras tumbuk, roti whole wheat, jagung; ubi, singkong, tales; cake, kentang digoreng, dodol dan sebagainya.


Daging, ikan ,ayam yang dikaleng, dikeringkan, diasap, diberi bumbu-bumbu tajam; daging babi; telur digoreng.



Tahu, tempe digoreng; kacang tanah, kacang merah, kacang polo.

Sayuran dikeringkan.







Buah yang tinggi serat atau dapat menimbulkan gas seperti jambu biji, nanas, apel, kedondong, durian, nangka; buah yang dikeringkan.

Lemak hewan, santan kental.


Teh kental, minuman yang mengandung soda dan alcohol, kopi, ice cream.

Lombok, bawang, merica, cuka, dan sebagainya yang tajam.

B.        Diet Pada Pasien Penyakit Lambung
Penyakit lambung atau gastrointestinal meliputi gastritis akut dan kronis, ulkus peptikum, pasca-operasi lambung yang sering diikuti dengan “dumping syndrome” dan kanker lambung. Gangguan gastrointestinal sering d hubungkan dengan emosi atau  psikoneurosis dan makan terlalau cepat karena kurang di kunyah serta terlalu banyak merokok.
Gangguan pada lambung umumnya berupa sindroma distepsia, yaitu kumpulan gejala yang terdiri dari mual, muntah, nyeri efigastrium, kembung, nafsu makan berkurang dan rasa cepat kenyang.
1.       1. Tujuan Diet
Tujuan diet penyakit lambung adalah untuk memberikan makan dan cairan secukupnya yang tidak meberatkan lambung serta mencegah dan menetralakn sekresi asam lambung yang berlebihan.
2. Syarat Diet
Syarat diet penyakit lambung adalah :
1. Mudah cerna, porsi kecil dan sering di berikan.
2. Energy dan protein cukup, sesuai kemampuan pasien untuk menerimanya.
3. Lemak rendah, yaitu 10 – 15 % dari kebutuhan energy total yang di tingkatkan secara bertahap hingga sesuai dengan kebutuhan.
4. Rendah serat, terutama serat tidak arut air yang di tingkatkan secara bertahap.
5. Cairan cukup, terutama bila ada muntah.
6.  Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara termis, mekanis, maupun kimia ( disesuaikan daya terima perorangan).
7.   Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa, umumnya tidak di anjurk minum susu terlalu banyak.
8.   Makan secara perlahan di lingkunan yang tenang.
9.  Pada fase akut dapat diberikan makan parenteral saja selama 24 – 48 jam untuk member istirahat pada lambung.
3. Prinsip Diet
1.  Mudah Dicerna (makanan lunak / cair)
2.  Tidak merangsang (terlalu pedas , terlalu asin, terlalu gurih)
3.  Porsi kecil dan diberikan sering
4. Tanda dan Gejala penyakit Lambung :
1. Sakit saat buang air besar
2. Mual dan muntah
3. Sering merasa lapar
4. Perut kembung
5. Nyeri yang terasa perih pada perut dan dada
6. Sering bersendawa
7. Rasa nyeri dan terbakar pada daerah perut
8. Penurunan berat badan
9. Kesulitan menelan
10. Muntah darah atau mengeluarkan muntahan berwarna seperi kopi.
5. Penyebab Penyakit Lambung
Sebagian besar penyebab timbulnya gejala penyakit lambung adalah karena kelalaian penderita dengan memiliki pola hidup dan makan yang kurang tepat. Secara umum penyebab penyakit lambung adalah:
1.  Beban pikiran yang berlebihan sehingga mengakibatkan stres dan tekanan emosional.
2.  Produksi asam lambung dan pepsin yang berlebihan pada lambung.
3.  Lapisan mukosa lambung mengalami luka yang diakibatkan kelebihan asam lambung dan pepsin sehingga fungsi mukosa jadi menurun dan berakibat pada timbulnya luka, iritasi, peradangan pada lambung.
4.  Menunda atau terlambat untuk makan dan ketika makan dilakukan secara berlebihan.
5.  Mengonsumsi makanan yang terlalu pedas, asam, minuman beralkohol tinggi, obat-obatan tertentu dan mengonsumsinya secara berlebihan atau tidak sesuai dosis.
6. Macam Diet Dan Indikasi Pemberian
Diet lambung diberikan pada pasien dengan gastritis, ulkus pektikum, tifus abdominalis, dan paska bedah saluran cerna atas
Diet Lambung I
Diet lambung I diberikan pada pasien gastritis akut, ulkus pektikum, paska pendarahan, dan tifus abdominalis berat. Makanan diberikan dalam bentuk saring dan merupakan perpindahan dari pasca – hematemesis – melena, atau setelah fase akut teratasi. Makanan diberikan setiap tiga jam ( lihat makan saring ) selama 1 – 2 hari saja karena membosankan serta kurang energi, zat besi, tiamin, dan vitamin C.
Diet Lambung II
Diet lambung II diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung I, kepada pasien dengan ulkus pektikum atau gastritis kronis dan tifus abdominalis ringan. Makanan berbentuk lunak, porsi keci serta deberikan berupa 3 kali makanan lengkap dan 2 – 3 kali makanan selingan. Makanan ini cukup energy, protein, vitamin C, tetapi kurang tiamin.
Bahan Makanan Sehari
Nilai Gizi
Energi              1942 kkal                    Besi                 28,5 mg          
Protein             75 g                             Vitamin A       15369 RE
Lemak             79 g                             Tiamin             0,8 mg
Karbohidrat     241 g                           Vitamn C        205 mg
Kalsium           817 mg
Pembagian Bahan Makanan Sehari
Pagi                                                                             Pukul 10.00
beras                30 g = 1,25 gls bubur                          maizena           20 g = 4 sdm
telur ayam       50 g = 1 btr                                         gula pasir         25 g = 2,5 sdm
sayuran            50 g = 0,5 gls                                      susu                 100 g = 0,5 gls
gula pasir         10 g = 1 sdm
margarin          5 g = 0,5 sdm
Siang                                                                           Pukul 16.00
beras                30 g = 1,25 gls bubur                          roti                   40 g = 2 iris
daging             50 g = 1 ptg sdg                                  margarine        10 g = 1 sdm
tempe              50 g = 2 ptg sdg                                  telur                 50 g = 1 btr
sayuran            100 g = 1 gls                                       gula pasir         10 g = 1 sdm
pepaya             100 g = 1 ptg sdg
gula pasir         10 g = 1 sdm
margarine        10 g = 1 sdm
Malam                                                                        Pukul 20.00
beras                30 g = 1,25 gls bubur                          susu                 200 g = 1 gls
daging             50 g = 1 ptg sdg                                  gula pasir         10 g = 1 sdm
tempe              50 g = 2 ptg sdg
sayuran            100 g = 1 gls
pepaya             100 g = 1 ptg sdg
margarine        10 g = 1 sdm
Bahan Makanan Yang Dianjurkan Dan Tidak Dianjurkan
Contoh Menu Sehari
Pagi                                                                 Pukul 10.00
bubur nasi/tim nasi                                          pudding maizena + saos sirup
telur ceplok air
setup wortel
teh
Siang                                                               Pukul 16.00
bubur nasi/tim nasi                                          roti bakar
semur daging giling                                         orak arik telur
setup bayam
jus papaya
Malam                                                                        Pukul 20.00
bubur nasi/tim nasi                                          susu
sup ayam giling
tumis labu siam + tomat
pisang
Diet Lambung III
Diet lambung III diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung II pada pasien dengan ukus pektikum, gastritis kronis, atau tifus abdominalis yang hamper sembuh. Makanan yang berbentuk lunak atau yang bergantung pada toleransi pasien. Makanan ini cukup energy dan zat gizi lainnya.
Bahan Makanan Sehari
Nilai Gizi
Energy             2054 kkal                    Besi                 26 mg                                     
Protein             70 g                             Vitamin A       29103 RE
Lemak             69 g                             Tiamin             0,8 mg
Karbohidrat     290 g                           Vitamn C        204 mg
Kalsium           653 mg
Pembagian Bahan Makanan Sehari
Pagi                                                                             Pukul 10.00
beras                50 g = 1 gls tim                                   maizena           15 g = 3 sdm
telur ayam       50 g = 1 btr                                         gula pasir         20 g = 2 sdm
sayuran            50 g = 0,5 gls                                     
gula pasir         10 g = 1 sdm
minyak            5 g = 0,5 sdm
Siang dan Malam                                                      Pukul 16.00
beras                75 g = 1,5 gls tim                                biskuit             20 g = 2 bh
daging             50 g = 1 ptg sdg                                  susu                 200 g = 1 gls
tempe              50 g = 2 ptg sdg                                  gula pasir         10 g = 1 sdm
sayuran            100 g = 1 gls                                      
pepaya             100 g = 1 ptg sdg
gula pasir         10 g = 1 sdm
Bahan Makanan Yang Dianjurkan Dan Tidak Dianjurkan
Contoh Menu Sehari
Pagi                                         Siang                                       Malam
nasi tim/nasi                            nasi tim/nasi                            nasi tim/nasi
telur dadar                               semur ayam                             ikan bumbu tomat
serup wortel                            tahu bumbu tomat                   tim tempa
                                                sayur bening bayam                sayur lodeh
                                                papaya                                     pisang
Pukul 10.00                                                                            Pukul 16.00
pudding maizena/agar-agar+saos susu                                    bubur kacang ijo
susu
 Diet Lambung IV
Diet lambung IV diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet lambung III atau kepada pasien ulkus peptikum ringan, gastritis ringan, esofagus ringan, serta tifus abdominalis yang hampir sembuh. Makanan diberikan dalam bentuk lunak dan biasa, tergantung toleransi pasien. Makanan ini cukup kalori dan semua zat gizi. Nilai gizi makanan ini adalah 2.080 kalori, 74 gr protein, 65 gr lemak dan 303 gr karbohidrat.
Cara mengatur diet :
1.                  Kurangi makanan pedas, asam, mengandung gas terlalu panas dan dingin
2.                  Sumber karbohidrat : nasi keras, ketan, bulgur,jagung, cantel, ubi talas
3.                  Makan harus teratur, lambung tidak boleh kosong lebih dari 3 jam
4.                  Makan dalam porsi kecil tetapi sedikit dan frekuensi sering. Dianjurkan 6 kali atau lebih dalam sehari
5.                  Makan secara perlahan dengan cara yang santai
6.                  Cara memasak sebaiknya direbus, dikukus, ditim, atau dibakar                              
Hal-hal yang perlu diperhatikan :                                    
1.        Hindari merokok (perokok pasif)                                         
2.        Hindari stress                                               
3.        Hati-hati memberikan obat/suplemen yang bersifat asam dan merangsang keluarnya asam lam bung : vitamin C, Zat besai, asam salisilat, acetosal, kortikosteroid dan obat-obat anti rematik.                             

BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Jadi Penyakit lambung atau gastrointestinal meliputi gastritis akut dan kronis, ulkus peptikum, pasca-operasi lambung yang sering diikuti dengan “dumping syndrome” dan kanker lambung. Diet pada pasien penyakit lambung ada 4 tahap , dan setiap tahap mempunyai cara atur diet yang berbeda - beda           
B. Saran
            Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pembelajaran kami kedepannya

SHARE

Author: verified_user

0 comments: